Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibu-Ibu RKI se Kecamatan Tembalang Ikuti Pelatihan Membuat Sabun Cuci dari Limbah Minyak Goreng (Jelantah)

 


SEMARANG - Rumah Keluarga Indonesia (RKI) se Kecamatan Tembalang berkesempatan berkolaborasi bersama Jateng Innovation Center (JIC) Cabang Kota Semarang menggelar Pelatihan Pelatihan Membuat Sabun Cuci dari Limbah Minyak Goreng (Jelantah) pada haru sabtu (31/05) di Aula Dieng BP2KLK.

JIC memfasilitasi pelatihan teknis membuat sabun cuci baju, sabun cuci piring serta dan juga mengajarkan ibu tangguh membuat lilin aromaterapi dari limbah rumah tangga dalam hal ini minyak goreng bekas atau yang dikenal dengan minyak jelantah. 

Ketua RKI Kecamatan Tembalang Sa'diyah sangat berterima kasih kepada JIC yang telah memberikan pelatihan yang menarik pada Ibu ibu RKI se Kecamatan Tembalang. Jelantah yang merupakan limbah rumah tangga ibu ibu ini harapannya bisa di daur ulang dan di manfaatkan menjadi produk lain yang bermanfaat.

Dini Inayati anggota dewan dari PKS perwakilan Tembalang dan Candisari mendorong semua anggota RKI untuk bisa mengurangi sampah rumah tangga baik organik atau anorganik denga cara masing-masing, baik dengan cara  Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang), yang merupakan bentuk salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan untuk mendukung program Kota Semarang zero waste.



Dini akan memberikan hadiah bagi RKI terbaik  dalam gerakan pengolaan sampah di kelurahannya dengan membelikan alat yang dapat mengubah botol plastik menjadi biji plastik. Alat tersebut diyakini akan menambah nilai jual dari pada hanya menjual dalam bentuk botol utuh. Hasil penjualannya bisa menjadi pemasukan tambahan bagi ibu-ibu pengelola sampah.

"saya sudah survey harga alatnya, alat yang bisa mengubah botol plastik menjadi biji plastik. Bagi RKI terbaik dalam pengolahan sampahnya nanti akan saya belikan alat tersebut sehingga bisa menambah nilai jualnya. Jualnya kemana?, ibu-ibu tidak usah khawatir, jangan takut tidak laku karena nanti sudah ada yang siap menampung biji plastik tersebut. " ujar dini.

Dalam sambutannya ketua JIC Pusat Prof. Dr. Ir. Muhammad Mukhlisin, M.T berharap bahwa hasil penelitian para akademisi tidak hanya berhenti diatas jurnal akademik atau semacamnya, tapi juga bisa diaplikasikan yang manfaatnya bisa dirasakan semua pihak dan JIC dengan hadir dengan semangat untuk mefasilitasi itu.


Anis Roihatin yang merupakan salah satu narasumber pelatihan merasa sangat senang bisa memberikan pelatihan yang bermanfaat untuk melestarikan lingkungan yang bisa dimulai di tingkat terkecil yaitu dari rumah tangga.


Perlu diketahui bahwa TPA milik Pemkot Semarang yakni TPA Jatibarang sudah overload menampung sampah dari warga kota Semarang. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sudah memberikan peringatan tegas akan enutup TPA jika tidak ada upaya yang dialkukan oleh pemkot Semarang dalam mengurangi buangan akhir sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang.